Selama 10 tahun terakhir, Labuan Bajo sukses bertumbuh menjadi sebuah destinasi pariwisata yang berkembang pesat. Namun, ini berdampak pada lonjakan sampah yang memperparah krisis iklim dan polusi di lingkungan sekitar.
“Timbulan sampah dan minimnya pengelolaan sampah merupakan ancaman serius terhadap lingkungan dan iklim. Solusi terbaik adalah dengan mengurangi produksi jumlah sampah,” tutur Julie Bülow Appelqvist, Head of Environmental Sector Cooperation Kedutaan Besar Denmark.
IWP (Indonesian Waste Platform) bekerja sama dengan Siklus dalam pilot project isi ulang untuk mengatasi tantangan tersebut. Kedutaan Besar Denmark di Indonesia sangat mendukung dan berharap kita dapat mengurangi sampah dan sekaligus berkontribusi pada pengembangan lokal.
Jane von Rabenau, CEO & Founder Siklus, dan seluruh tim menyambut hangat peluncuran pilot project ini. Menurutnya, ini merupakan langkah signifikan untuk mencapai tujuan meminimalisir penggunaan kemasan plastik sekali pakai di seluruh Indonesia.
“Pilot project dengan Indonesian Waste Platform (IWP) membantu Siklus membawa solusi isi ulang kami ke bisnis, konsumen, dan komunitas di Labuan Bajo dengan menyediakan kenyamanan, penghematan, dan kesempatan bagi mereka untuk ikut mengurangi sampah plastik,” jelas Jane lebih lanjut.
Solusi yang ditawarkan oleh model isi ulang tidak hanya mengurangi jumlah sampah plastik yang masuk ke lautan, tetapi juga mengurangi potensi pembakaran sampah berdampak pada iklim melalui karbon hitam dan emisi karbon. Bila kebiasaan membakar sampah tidak dihentikan maka akan memperburuk krisis iklim dan polusi udara.
“Kami sangat berterima kasih kepada Pemerintah Denmark yang mendukung pilot project in. Pengurangan kemasan plastik sekali pakai yang tidak memiliki nilai dalam sektor daur ulang tetapi juga merupakan langkah penting menuju tercapainya Rencana Aksi Nasional,” ujar Nina van Toulon, Director Indonesian Waste Platform.
Dengan pilot project ini, IWP dan Siklus berharap dapat mengurangi dampak negatif pada iklim dan lingkungan dari sampah rumah tangga non-organik yang tidak dapat dikendalikan dengan memperkenalkan metode isi ulang pada masyarakat sekitar Labuan Bajo.
