5 Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga Agar Tidak Boros

5 Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga Agar Tidak Boros

Siapa nih tim yang uangnya nggak betah lama-lama di dompet? Alias cepat banget ludesnya! Tiba-tiba udah raib aja buat belanja ini-itu. Atau kamu merasa nggak boros tapi uangnya selalu habis?

Nah, biasanya hal ini dipicu oleh kebiasaan kecil yang dianggap sepele, lho! Dari itu, penting sekali untuk mengatur keuangan agar tidak boros. Terlebih bila uangnya tidak hanya untuk pribadi, melainkan untuk rumah tangga.

Sebuah survei oleh The Ascent mengatakan bahwa 64 persen orang di Amerika setuju bahwa alasan utama yang membuat boros pengeluaran adalah ketika mereka ‘benar-benar menginginkan sesuatu’. Dan seperti yang kita ketahui, apa yang kita inginkan belum tentu merupakan hal yang kita butuhkan.

Kini banyak anak mudah ataupun ibu rumah tangga terjebak akan hal itu. Sulit membedakan kebutuhan dan keinginan yang akhirnya hanya membuang-buang uang semata.

Sebelum bahas cara mengatur keuangan rumah tangga agar tidak boros, ada baiknya kamu mengetahui berapa total yang dikeluarkan beberapa generasi untuk membeli hal yang tidak penting. Seberapa banyak sih? Simak di bagian selanjutnya, ya!

Milenial & Baby Boomer keluarkan cukup banyak biaya tidak penting

Survei oleh Ameritrade pada tahun 2019 mengatakan bahwa rata-rata generasi milenial menghabiskan sekitar US$ 838 per bulan, yang setara dengan Rp 11 juta untuk biaya yang tidak perlu. Sedangkan generasi Baby Boomer (kelahiran tahun 1946 – 1964) bisa menghabiskan sekitar US$ 683 atau Rp 9,5 juta dalam sebulan untuk pengeluaran yang tidak penting.

Mengutip dari CNBC, generasi milenial banyak mengeluarkan uang untuk kebutuhan gaya hidup seperti travelling, makan di luar, dan biasanya nongkrong-nongkrong sambil ngopi. Seperti millennial, generasi Baby Boomer juga mengeluarkan pendapatannya untuk liburan, nongkrong, dan hiburan. Tetapi, mereka lebih cenderung menghabiskan lebih banyak dana untuk membelikan hadiah untuk teman ataupun keluarga.

Saat pandemi, cara penggunaan uang pun berubah. Seiring dengan menjamurnya small business dan tren belanja online membuat proses berbelanja semakin mudah. Akibatnya, tren belanja online semakin meningkat.

Laporan dari Criteo, e-commerce di Indonesia mengalami pertumbuhan yang signifikan. Per 2020, pertumbuhan tersebut mencapai angka 54 persen, sekitar Rp 454 triliun. Berbagai promo, potongan harga, dan penawar menarik membuat banyak orang semakin memilih cara belanja ini. Bahkan tak hanya untuk membeli barang sesuai yang dibutuhkan, tak sedikit yang berbelanja hanya sekadar untuk memuaskan keinginan untuk belanja. Walaupun barang tersebut tidak dibutuhkan, bahkan kurang bermanfaat.

Data tersebut mencerminkan bahwa sebetulnya banyak kebiasan kecil dan dianggap sepele keuangan menjadi boros. Kita sudah di penghujung 2021. Jangan sampai kebiasaan-kebiasaan ini membuat keuanganmu semakin buruk dan tidak mempersiapkan dana untuk masa depan. Berikut 5 cara mengatur keuangan rumah tangga agar tidak boros!

Membuat Rincian Keuangan

Membuat Rincian Keuangan

Tips pertama adalah membuat rincian keuangan. Memang berkesan sangat klasik, tapi hal ini cukup berperan agar uangmu tetap terkontrol.

Layaknya melakukan pembukuan, dalam rincian ini kamu bisa memasukkan pendapatan dan pengeluaran setiap harinya. Tentunya dengan pencatatan ini membuatmu lebih aware terhadap berapa banyak uang yang sudah digunakan dan yang tersisa.

Membuat rincian keuangan akan sangat membantumu dalam mengontrol keuangan rumah tangga. Kamu juga dapat menentukan tolak ukur pada setiap aktivitas transaksi yang dilakukan agar semakin hemat.

Bijak dalam Berbelanja

Bijak dalam Berbelanja

Nah, untuk belanja kebutuhan bulanan kamu bisa atur nih biar lebih hemat. Beberapa e-commerce atau bisnis seringkali memberikan penawaran khusus pada tanggal-tanggal tertentu. Agar lebih hemat untuk belanja kebutuhan bulanan, kamu bisa berbelanja pada tanggal tersebut.

Tapi siapa yang jamin kalau promo tersebut akan tetap ada? Untuk hal ini, kamu bisa banget beralih menggunakan produk curah. Bisanya harga produk curah lebih murah karena tidak memasukkan biaya untuk produksi kemasan.

Kamu hanya perlu menyediakan wadah untuk produk yang akan dibeli. Untuk pembelian selanjutnya kamu tinggal isi ulang saja dengan produk yang dibutuhkan.

Tak perlu pusing, layanan isi ulang ini bisa kamu temukan di Siklus. Kami menyediakan layanan isi ulang untuk berbagai produk kebutuhan rumah tangga. Dengan isi ulang di Siklus, kamu bisa hemas 10-40 persen dari harga kemasan, lho!

Atur Tabungan dan Investasi

Mengatur Tabungan dan Investasi
Ketimbang membeli barang yang kurang berguna, akan lebih baik bila dana tersebut dialihkan untuk menambah tabungan. Dana tersebut juga bisa kamu alihkan untuk berinvestasi. Dua hal ini memiliki peran penting dalam mengatur keuanganmu.

Dengan menabung, kamu bisa memenuhi kebutuhan dimasa mendatang. Dana yang kamu tabung dapat digunakan untuk membiayai pendidikan anak, atau untuk kebutuhan darurat yang dapat terjadi sewaktu-waktu.

Sedangkan bila berinvestasi, kamu akan mendapatkan manfaatnya dalam jangka yang lebih panjang. Menyisihkan uang untuk berinvestasi lebih menguntungkan daripada membeli barang yang bersifat sekunder, apalagi yang tidak dibutuhkan.

Pilah Antara Keinginan dan Kebutuhan

Pilah Antara Keinginan dan Kebutuhan

Kamu perlu jeli membedakan antara hal yang diinginkan dengan hal yang betul-betul dibutuhkan. Banyak orang terjebak dalam memutuskan hal ini.

Bila tertarik untuk membeli barang diluar kebutuhan, sebaiknya jangan buru-buru untuk melakukan proses pembayaran. Menurut The New York Times beri jeda sekitar 3 hari atau 72 jam. Ini merupakan rentang waktu yang baik untuk menunggu dan membuat suatu keputusan.

Aturan 72 jam ini digagas oleh Victor Frankl, seorang ahli saraf dan psikiater Austria. Ia mengatakan masa tunggu tiga hari menciptakan ruang antara stimulus (barang yang ingin dibeli) dan respon (keputusan untuk membeli atau tidak). Ini dapat membantu menyakinkan perlu atau tidaknya melakukan pembelian.

Pertama-tama intinya adalah jangan ‘lapar mata’! Belilah sesuatu sesuai kebutuhan. Tak apa sesekali belanja untuk kesenangan semata, tapi harus ekstra hati-hati. Jangan sampai terjebak dan kecanduan belanja berkedok self love.

Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga Paling Ampih: Cari Pendapatan Tambahan

cara mengatur keuangan rumah tangga agar tidak boros

Banyak hal yang bisa kamu lakukan untuk mendapatkan uang tambahan. Terlebih, dimasa yang serba online seperti sekarang, sangat mudah untuk menawarkan suatu produk kepada orang lain.

Sangat banyak usaha kecil-kecilan yang bisa dilakukan dari rumah dan bahkan tanpa modal. Seperti membuat kerajinan unik dari barang-barang bekas. Sesuatu yang handmade cenderung memiliki nilai jual yang lebih.

Selain bisa menambah pendapatan, dengan membuat kerajinan dari barang bekas kamu turut berkontribusi untuk lingkungan, lho! Ini artinya kamu sudah melakukan daur ulang, menunda pembuangan, dan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Tidak hanya usaha kerajinan tangan, banyak usaha sampingan lainnya yang bisa kamu lakukan.

Itu dia 5 cara mengatur keuangan rumah tangga agar tidak boros. Ini bukan soal seberapa pendapatan yang kamu terima. Kalau uangmu selalu cepat habis, bukan karena jumlahnya sedikit, bisa jadi kamu kurang jeli dalam mengaturnya. Karena indikator untuk menerapkan hidup hemat dan efisien tidak diukur dari berapa pendapatan yang kamu terima.

Dan bisa saja kamu memang boros tetapi tidak menyadarinya. Yuk, mulai terapkan cara di atas agar keuangan rumah tangga lebih teratur dan tidak boros!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mengantarkan Perubahan pada Setiap Isi Ulang

Siklus mengantarkan isi ulang untuk produk rumah tangga tanpa kemasan plastik langsung ke rumahmu! Mulai isi ulang kebutuhanmu #TanpaPlastik sekali pakai!
ORDER NOW
Mengantarkan Perubahan pada Setiap Isi Ulang

Mulai isi ulang tanpa plastik sekarang!